Pelaksana Tugas Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kudus Sam’ani Intakoris menyatakan, Kota Keretek merupakan satu dari 34
Kabar penghargaan diterima pada 1 Juni lalu secara lisan dari pejabat terkait. Setelah itu, pihaknya mendapat kabar resmi dari Kementrian Lingkungan Hidup. "Pemkab akan menerima penghargaan langsung dari Presiden SBY," jelasnya.
Ditambahkannya, kegagalan mendapatkan Adipura pada 2010 benar-benar melecut semua pihak untuk dapat kembali meraihnya. Tujuannya tentu tidak hanya untuk mendapatkan penghargaan, tetapi menciptakan lingkungan yang lebih asri, bersih dan sehat.
Bukan persoalan mudah untuk memperoleh Adipura tahun ini. Selain harus menggenjot semangat warga untuk lebih peduli pada kebersihan lingkungan, sejumlah sistem pengelolaan sampah juga telah dibenahi. Pada dua kali penilaian, yakni bulan September dan Mei, diyakini mendapatkan hasil cukup baik. "Salah satunya sampah yang ada di tempat-tempat publik maupun tempat pembuangan akhir, dapat dikelola dengan baik," imbuhnya.
Beberapa pekerjaan rumah masih tetap dimiliki masyarakat Kudus. Salah satunya, upaya meningkatkan kebersihan pada beberapa pusat publik, seperti pasar dan jalan-jalan protokol. "’Kesadaran masyarakat untuk dapat ikut terlibat di dalamnya juga sangat berperan penting," ungkapnya.
Sam’ani berharap agar Adipura tidak dipandang sebagai salah satu simbol kemenangan bagi pihak tertentu. Dia menegaskan, itu sebagai bukti ’’guyub’’-nya masyarakat Kudus dalam mengelola kebersihan lingkungan. "Adipura diharapkan dapat tetap mendorong penciptaan lingkungan yang lebih bersih dan sehat pada masa mendatang," ujarnya.
Sumber: Suara Muria, 04 Juni 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar