Senin, 10 Februari 2020

Peringatan Haul KH. Sanusi Saryadi Ke-12


KH. Ahmad Arwan: Acara haul adalah bentuk kecintaan terhadap ulama dan cara berbakti pada orangtua


KUDUS - Peringatan Haul KH. Sanusi Saryadi yang menginjak tahun ke-12 diperingati pada Jum’at malam Sabtu, 7 Februari 2020 M yang bertepatan dengan 14 Jumadil Akhir 1441 H. Bertempat di halaman pondok Al-Hidayah al-Musthofa (yang berdampingan dengan kediaman keluarga almarhum KH. Sanusi), dan dihadiri oleh masyarakat Desa Peganjaran, Kecamatan Bae dan sekitarnya.

KH. Sanusi Saryadi adalah sesepuh Desa Peganjaran dan Kecamatan Bae, semasa hidup beliau pernah menjabat Rais Syuriah MWC NU Bae dan Ranting Peganjaran. Pondok Al-Hidayah sendiri merupakan peninggalan beliau, dimana dahulu tempat mengadakan halaqah dan pengajian kitab yang dihadiri warga Peganjaran, Kudus dan sekitarnya. Pondok tersebut saat ini sedang dalam proses pembangunan menjadi 2 lantai, dan akan menjadi asrama bagi santri anak penghafal al-Qur’an (Tahfidzul Qur’an) dengan nama Pondok Pesantren “Al-Hidayah al-Musthofa As-Sanusiyyah”.

Rangkaian acara haul dimulai Jum’at pagi dengan acara Khataman Al-Qur’an bil-ghaib dan bin-nadhar, dilanjutkan dengan ziarah dan tahlil bersama di makam KH. Sanusi dan Hj. Fatimatuz Zahroh (istri) di Maqbarah Blender Kidul pada sore hari. Dan puncaknya pada malam harinya, pengajian umum dalam rangka Haul KH. Sanusi ke-12 yang dihadiri oleh KH. M. Ulin Nuha Arwani dan KH. M. Ulil Albab Arwani (pengasuh Pondok Pesantren Tahfizh “Yanbu’ul Qur’an” Kudus) yang memimpin tahlil dan doa Khotmil Qur’an. Hadir pula tokoh masyarakat setempat, diantaranya Kiai Mukmin (Pimpinan NU Ranting Peganjaran) dan Sutejo (Kepala Desa Peganjaran).

Sedangkan mau’idhoh hasanah disampaikan oleh KH. Ahmad Arwan dari Cendono Kudus. Beliau menyampaikan bahwa peringatan haul adalah bentuk kecintaan kepada orang yang shaleh dan salah satu cara untuk berbakti kepada kedua orangtua. Dengan harapan orang yang masih hidup dapat mengambil pelajaran dari kesalehan ulama tersebut. Selain itu, doa anak yang shaleh pahalanya akan terus mengalir kepada orangtuanya walaupun sudah meninggal dunia. Dan Insyaallah acara haul semacam ini akan membawa berkah kepada semua yang hadir.

Acara tersebut diakhiri dengan pembacaan shalawat dan maulid nabi yang diiringi oleh grup rebana Ghuroba’ dari Peganjaran Kudus. *** (abykenz)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar