INFO SEPUTAR KUDUS, JUM’AT 8 APRIL 2011
Ulat bulu mulai menyerang sejumlah pohon mangga milik warga yang ada di dua desa di Kabupaten Kudus, membuat warga harus kerja keras melakukan pembasmian sebelum populasinya bertambah.
Menurut Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) dari Dinas Pertanian, Peternakan dan Kehutanan Kabupaten Kudus, Aris Priambudi, Jumat 7 April 2011, dua desa yang mulai diserang ulat bulu, yakni di Desa Hadiwarno, Kecamatan Mejobo dan Desa Jati Kulon, Kecamatan Jati. Saat ini, populasi ulat bulu yang berkembang biak di sejumlah pohon mangga milik warga mencapai puluhan ribu ekor. Bahkan, bisa jadi alan terus bertambah.
Selama ini, pohon mangga dipilih sebagai inang bagi ulat bulu, sehingga serangan yang terjadi di dua desa diawali dari pohon mangga. Apabila populasinya berkembang lebih banyak lagi, dimungkinkan pindah ke jenis pohon lainnya. Untuk memutus mata rantai populasinya, katanya, Dinas Pertanian mulai memberantasnya dengan menyemprotkan cairan insektisida di sejumlah pohon yang dijadikan sarang ulat bulu. Ia juga berharap, masyarakat turut serta memberantas dengan berbagai cara, karena populasi ulat bulu yang berasal dari generasi kedua sulit diberantas. Meningkatnya populasi ulat bulu ini, diduga karena disebabkan oleh anomali cuaca.
Sementara itu, Kepala Desa Jati Kulon Sugeng Prasetyo mengungkapkan, serangan ulat bulu di desanya tersebar di tiga RT, meliputi RT 1, 2 dan 3 kesemuanya di Rw 3 dengan cara menempel di pohon mangga. Sedang jumlah pohon yang diserang, ada 11 pohon yang merupakan milik 11 warga yang tersebar di tiga RT. Pada malam hari, ulat bulu tersebut beraktivitas mencari makan, sehingga sebagian ulat ada yang masuk hingga teras rumah warga. Dan pada siang hari, sebagian besar ulat bulu menempel di pohon mangga.
Untuk memutus mata rantai populasinya, lanjut Sugeng, lima warga berinisiatif memotong pohon mangga. Salah seorang warga, Edi Sutaryo mengungkapkan, serangan ulat bulu berawal dari pohon mangga milik tetangga dua minggu yang lalu. Dan terus menyebar ke beberapa pohon milik tetangganya. (Roy Kusuma).
Ulat bulu mulai menyerang sejumlah pohon mangga milik warga yang ada di dua desa di Kabupaten Kudus, membuat warga harus kerja keras melakukan pembasmian sebelum populasinya bertambah.
Menurut Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) dari Dinas Pertanian, Peternakan dan Kehutanan Kabupaten Kudus, Aris Priambudi, Jumat 7 April 2011, dua desa yang mulai diserang ulat bulu, yakni di Desa Hadiwarno, Kecamatan Mejobo dan Desa Jati Kulon, Kecamatan Jati. Saat ini, populasi ulat bulu yang berkembang biak di sejumlah pohon mangga milik warga mencapai puluhan ribu ekor. Bahkan, bisa jadi alan terus bertambah.
Selama ini, pohon mangga dipilih sebagai inang bagi ulat bulu, sehingga serangan yang terjadi di dua desa diawali dari pohon mangga. Apabila populasinya berkembang lebih banyak lagi, dimungkinkan pindah ke jenis pohon lainnya. Untuk memutus mata rantai populasinya, katanya, Dinas Pertanian mulai memberantasnya dengan menyemprotkan cairan insektisida di sejumlah pohon yang dijadikan sarang ulat bulu. Ia juga berharap, masyarakat turut serta memberantas dengan berbagai cara, karena populasi ulat bulu yang berasal dari generasi kedua sulit diberantas. Meningkatnya populasi ulat bulu ini, diduga karena disebabkan oleh anomali cuaca.
Sementara itu, Kepala Desa Jati Kulon Sugeng Prasetyo mengungkapkan, serangan ulat bulu di desanya tersebar di tiga RT, meliputi RT 1, 2 dan 3 kesemuanya di Rw 3 dengan cara menempel di pohon mangga. Sedang jumlah pohon yang diserang, ada 11 pohon yang merupakan milik 11 warga yang tersebar di tiga RT. Pada malam hari, ulat bulu tersebut beraktivitas mencari makan, sehingga sebagian ulat ada yang masuk hingga teras rumah warga. Dan pada siang hari, sebagian besar ulat bulu menempel di pohon mangga.
Untuk memutus mata rantai populasinya, lanjut Sugeng, lima warga berinisiatif memotong pohon mangga. Salah seorang warga, Edi Sutaryo mengungkapkan, serangan ulat bulu berawal dari pohon mangga milik tetangga dua minggu yang lalu. Dan terus menyebar ke beberapa pohon milik tetangganya. (Roy Kusuma).
Sumber: www.radiosuarakudus.co.cc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar